Siapa Pemuda Itu?
Bagaikan pohon pisang yang telah dipanen buahnya dan
ditebang pula, namun sang pohon sebelumnya sudah menyiapkan tunas-tunas untuk
menggantikannya kelak. Tunas-tunas yang kemudian tumbuh memberikan manfaat
kepada makhluk-makhluk lain yang ingin mengambil manfaat darinya. Mungkin
begitulah analogi generasi muda sebuah bangsa. Mimpi dan cita-cita perjuangan
bangsa berada di pundak pemudanya. Para pemuda jualah yang melanjutkan tongkat
estafet nasib dan masa depan sebuah negara. Mereka adalah kader-kader
perjuangan dan pembangunan menuju bangsa yang sejahtera dan menyejahterakan
rakyatnya. Merekalah yang nantinya menjadi pemimpin-pemimpin dalam setiap lini
kehidupan bangsa. Begitulah urgensi
pemuda sejak dahulu hingga ke depannya.
Begitu pun dengan sejarah bangsa dan negara Indonesia.
Indonesia dan generasi mudanya bak dua sisi koin yang tak pernah berpisah dan
selalu melekat erat. Perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan,
mempertahankan kemerdekaan, atau pun saat perjuangan menanamkan demokrasi dalam
tubuh Indonesia tidak terlepas dari peran serta generasi mudanya.
Sejarah Indonesia tersaji melalui fragmen-fragmen
perjuangan para pemudanya. Fragmen-fragmen tersebut di antaranya: berdirinya
Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908 sebagai tonggak kebangkitan bangsa yang
menyatukan setiap suku, ras, agama, dan wilayah yang telah lama berserakan dan
saling berperang satu sama lain; arkian, generasi muda meneriakkan sumpahnya
atau yang masyhur dikenal dengan sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
Sumpah yang menyatakan satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa, yaitu deretan
aksara indah berbunyi “Indonesia”; kemudian, kisah pemuda dengan pimpinan
bernama Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 memproklamasikan
mimpi Indonesia menjadi sebuah negara yang merdeka, sebuah fragmen yang begitu
mengharu biru kala itu; kemudian generasi muda yang terkumpul dalam beberapa
organisasi kemahasiswaan dan segenap elemen kemahasiswaan menerbitkan tiga
tuntuan rakyat (Tritura) yang menjadi pemicu tumbangnya Orde lama hingga
melahirkan Orde Baru dengan segudang mimpi barunya. Dan akhirnya perjuangan
generasi muda pada tahun 1998 untuk menumbangkan rezim Orde Baru berciri khas
tirani dan penuh kekuasaan. Perjuangan yang harus dibayar mahal dengan begitu
banyak memakan korban para pemuda demi sebuah reformasi bangsa.
Dengan kata lain, pemuda adalah generasi emas dalam
sebuah bangsa. Pada merekalah disimpan berbagai mimpi dan masa depan bangsa.
Tak terkecuali bagi bangsa dan negara Indonesia. Pemuda Indonesia berjuang
dengan keringat dan darah, semangat dan aktivis, serta retorika dan diplomasi hingga
bangsa dan negara ini masih tetap ada hingga sekarang.
Hubungan Pemuda dengan Pendidikan
Memang tak dipungkiri bahwa masa depan bangsa berada di
tangan para pemudanya. Namun, ada satu hal yang harus bersinergi dengan
generasi muda tersebut. Hal itu adalah pendidikan. Kemajuan suatu bangsa akan
ditentukan oleh kualitas pendidikannya. Di sinilah terlihat hubungan
yang begitu erat antara pemuda dan pendidikan dalam suatu bangsa dan negara.
Zaman sekarang adalah zaman yang penuh tantangan dan
hambatan hidup. Globalisasi begitu cepat merambah hingga ke pelosok desa. Siapa
yang tertinggal maka itulah yang kalah dan terjajah. Maka sudah sepantasnya
pendidikan nasional harus menjadi prioritas pembangunan bangsa. Karena
pendidikan merupakan benteng kokoh agar bangsa Indonesia tidak tergerus zaman
dan bertahan dalam derasnya arus globalisasi.
Pendidikan bukan semata-mata mengejar nilai akademik yang
tinggi dan mengembangkan kecerdasan intelektual saja. Namun, kecerdasan
emosional dan kecerdesan spiritual juga harus dipupuk sehingga ketiganya tumbuh
berkembang secara seimbang. Dengan pendidikan yang merata pada ketiga aspek
tersebut, maka Sumber Daya Manusia (SDA) Indonesia akan menjadi terasa dengan
tajam, baik keterampilan, wawasan, moralitas, kejujuran, keadilan,
kebijaksanaan, integritas, maupun mentalistas. Dengan pendidikan itu pula, maka
kebodohan akan terhapus dan rakyat siap untuk mengahadapi era yang begitu berat
menerpa bangsa ini.
Ikut berpartisipasinya pemuda baik yang berstatus mahasiswa
maupun pelajar begitu penting dalam memajukan pendidikan nasional. Hal itu
sudah dibuktikan oleh generasi muda intelektual dalam perjuangan memerdekakan
bangsa hingga melahirkan sebuah reformasi pada bangsa ini. Generasi muda
merupakan unsur-unsur dalam bentuk pondasi bagi negara untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa dan melepaskan kejahilan yang telah lama melanda.
Problematika Pendidikan Bangsa
Sudah sekitar 67 tahun bangsa Indonesia merdeka dari
penjajahan. Namun, Indonesia dalam rentang waktu kemerdekaan hingga hari ini
yang begitu lama, masih menyisakan permasalahan-permasalahan nasional yang
membutuhkan pemecahan. Salah satu permasalahan tersebut begitu nyata dalam
dunia pendidikan. Pendidikan ideal untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
seakan-akan masih termaktub dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Ia belum
menjadi nyata secara kafah.
Berbagai permasalahan yang melanda dunia pendidikan ini.
Kebijakan presiden untuk menganggarkan dua puluh persen dana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk bidang pendidikan seakan belum cukup
untuk merealisasikan pendidikan yang diidam-idamkan oleh bangsa ini. Masih terdapat
kerapuhan dan luka di berbagai tubuh pendidikan. Banyaknya sekolah dengan
kondisi yang tak layak, pengajar-pengajar dengan kompetensi yang rendah, sistem
pendidikan yang cenderung kapitalis, dan sebagainya merupakan contoh dari
masalah yang melingkupi dunia pendidikan.
Bukan hanya itu, porsi orientasi pendidikan Indonesia
lebih banyak bahkan dominan diisi oleh mata pelajaran-mata pelajaran yang tidak
menyinggung masalah keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga
hasil pendidikan dapat dilihat hingga sekarang yaitu menghasilkan peserta didik
yang lebih cenderung memprioritaskan kecerdasan intelektual sehingga kecerdasan
emosional dan kecerdasan spiritual begitu pincang hingga mengakibatkan
masalah-masalah lain. Masalah-masalah lain yang muncul di antaranya berbentuk
tawuran antarpelajar, seks bebas yang merajalela di kalangan pelajar,
penyalahgunaan narkotika, lunturnya budaya malu bangsa Indonesia terutama pada
kalangan pelajarnya, dan berbagai masalah lain yang membuat dunia pendidikan nasional
semakin tak menentu masa depannya.
Sehubungan dengan itu, dunia pendidikan Indonesia yang
dapat dikatakan telah sekarat membutuhkan obat penyembuh yang ampuh.
Solusi-solusi sebagai pemecahan masalah pendidikan nasional begitu dibutuhkan
sehingga tujuan pendidikan nasional tercapai. Dan tentu, dari sekian pemecahan
masalah, generasi muda mempunyai andil yang begitu besar untuk
merealisasikannya.
Pemuda Bagi Keberhasilan
Pendidikan Sebuah Bangsa
Pemuda sebagai tulang punggung bangsa
harusnya menjadi pelopor sekaligus garda terdepan dalam memberikan solusi
terhadap masalah-masalah kebangsaan yang terjadi utamanya dalam bidang
pendidikan ini. Pemuda juga harus bergerak sebagai pionir-pionir yang mendobrak
setiap kebijakan pemerintah dalam hal dunia pendidikan yang tidak berpihak pada
rakyat kecil. Hal tersebut bukanlah hal yang mustahil karena begitu banyak wadah
yang dapat menjadikannya nyata. Gagasan-gagasan cemerlang mengenai solusi masalah
pendidikan dari pemuda dapat disuarakan melalui perpanjangan tangan Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR). Selain itu, para pemuda juga dapat menyuarakan
pendapatnya dalam seminar-seminar, forum diskusi, dan di mana pun hal itu dapat
terwujudkan.
Selain itu, para pemuda juga dapat membangun sekolah
alternatif nonformal untuk membantu anak-anak yang putus sekolah karena
permasalahan biaya pendidikan. Usaha lainnya ialah memanfaatkan media-media
informasi dan komunikasi dengan menyebarkan tulisan-tulisan mengenai problematika
pendidikan yang terjadi yang dibuat oleh para pemuda. Dengan menyebarnya
tulisan-tulisan tersebut melalui media, maka hal ini dapat menyadarkan
masyarakat tentang kondisi pendidikan Indonesia saat ini. Atau para pemuda
dapat langsung terjun ke dalam masyarakat untuk menyosialisasikan bahwa begitu
pentingnya pendidikan bagi kehidupan bangsa. Serta masih banyak cara yang dapat
dilakukan para pemuda untuk memecahkan permasalahan pendidikan nasional.
Semua hal tersebut dapat terjadi apabila para pemuda juga
memiliki kualitas pendidikan yang mumpuni dan merata baik pada segi
intelektual, spiritual, maupun emosional. Bagaimanapun juga, generasi mudalah
yang nantinya akan menjadi pemimpin dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa
dan memecahkan setiap permasalahan yang terjadi. Karena harapan dan mimpi
bangsa ini ada di pundak para pemudanya. Mari bergerak!
Sumber tambahan: